Sunday, January 6

CERITA HASAN AL-BANNA

Pada saat jam kantor usai, aku berjalan menuju bis jemputan, karena ada yg mau aku tanyakan pada guruku, akhirnya aku naik bis jemputannya, tidak lama bis kemudian berjalan dan kulihat beliau (guruku) berlari menghampiri bis jemputan yg aku taiki, setelah berada di atas bis, aku duduk bergeser memberi tempat duduk beliau di sebelahku. Tak lama beliau duduk aku langsung bicara. “Pak..certain aku tentang Hasan Al-Banna..?!” tanyaku serius sambil tertawa beliau balik bertanya padaku “Kenapa Hasan Al-Banna..?kenapa bukan Rasulullah yg ingin kamu tanyakan..?” tanpa pikir aku menjawab “Kalau Rasulullah aku sudah tahu..” sambil tertawa dan mengangguk-angguk beliau bicara “Hebat..sudah tahu Rasulullah..?!terus..kamu sudah ikutin apa yg dicontohkan Rasul..?” aduh.!! Kena lagi aku (dalam hati) “Maaf..aku salah.?tapi..aku mau tahu tentang Hasan Al-Banna?” kataku serius “Untuk apa..?”tanyanya. Kebiasaanku yg selalu menjawab enggak di pikir dan ingin buru2. “Ya…biar aku engga kuper aja, kalau ditanya tentang itu..?” “ha..ha..ha.. tawanya sambil menepuk kepalanya sendiri. Ya…aku salah lagi..sesalku dalam hati. Dan beliau bicara lagi “Itu cara berfikir yg harus kamu perbaiki..?mau tahu biar gak kuper..?” nyesel aku menjawab tanpa mikir, akhirnya aku keluarkan posting dari milis KI yg aku print dan membicarakan tentang Hasan Al-Banna dan beliau membacanya, dan aku mulai bicara lagi “Aku yakin Hasan Al-Banna tidak seperti yg dia tulis itu kan Pak..?” karena sebelumnya aku sudah diceritakan panjang lebar tentang Hasan Al-Banna dari salah seorang temanku, yg kebetulan teman dekat dari cucunya Hasan Al-Banna yg bernama Tarikh Banna yg sekarang tinggal di Swiss. Selesai membaca, beliau bertanya “Kamu tahu..sekarang Hasang Al-Banna itu masih hidup atau sudah wafat..?” “Sudah wafat tahun 1949..?” jawabku pelan “Terus..apa pantas kita membicarakan orang yg sudah wafat..?dengan si Fulan aja..(dia menyebutkan nama) yg sudah wafat itu, saya enggak mau membicarakan kejelekannya..?” yg kebetulan aku kenal orang yg disebut oleh beliau “Nah..itu pak..kenapa mereka membicarakan Hasan Al-Banna seperti itu..?aku Cuma pingin kasih tahu ke mereka, bahwa Hasan Al-Banna tidak seperti yg mereka tulis itu kan pak..?” dengan serius aku menunggu jawaban beliau “Oh..tentu..kita belum bisa seperti Hasan Al-Banna, yg berjuang mengorbankan nyawa dan hartanya untuk membela islam..?” jawabnya serius “Makanya aku pingin bilang ke mereka..bahwa Hasan Al-Banna tidak seperti itu..?” jawabku serius “Kenapa kamu pingin tolong dia..?” tanyanya padaku lalu aku keluarkan catatan hadist yg aku punya dan berbunyi “Siapapun Manusia Yg Menghina Seorang Muslim Di Satu Tempat Yg Menjatuhkan Kehormatannya & Merusak Nama Baiknya, Pasti Allah Menghinakannya Di Mana Ia Ingin Pertolongannya. & Siapapun Yg Menolong Akan Seorang Muslim Di Satu Tempat Di Mana Namanya Diajukan & Kehormatan Diri-Nya Dirusak, Pasti Allah Akan Menolongnya Ditempat Di Mana Ia Sangat Mengharapkan Pertolongan-Nya” (HR. Abu Dawud). Setelah membaca hadist itu, beliau diam sejenak, lalu bicara lagi. “Berat..kalau seandainya kamu ingin menolong dia, kamu harus banyak membaca riwayatnya..” lalu aku membuka tasku dan mengeluarkan buku yg berjudul ‘MEMOAR HASAN AL-BANNA’ selintas beliau melihat dan bicara “Tidak cukup hanya membaca 1 versi tentang Hasan Al-Banna, masih banyak lagi buku2 tentang dia, dan kamu harus baca semuanya..?” aku hanya diam dan beliau bicara lagi “coba..kalau kamu cerita tentang saya, lalu si Fulani dan fulana (ia menyebutkan 2 orang temanku) juga menceritakan tentang saya, pastilah beda..?” aku diam saja mendengarkan dan kemudian beliau bicara lagi “Hasan Al-Banna sudah wafat dan sudah putus semua tanggung jawabnya, kecuali 3 amalnya yg masih tertinggal, yg sudah kamu tahu, dan siapapun orang yg membicarakan tentang dia dan ternyata itu tidak benar, maka berdosalah mereka dan pahala buat Hasan Al-Banna..? jadi..sudahlah kamu enggak usah ngotot pingin membelanya, karena ada Allah yg akan membela dia..?kamu..bela diri sendiri aja..?” aku diam saja, sambil melihat keseriusannya, “Makanya..tadi saya kaget, kenapa kamu tiba2 menanyakan tentang Hasan Al-Banna..? sekarang saya mau tanya ke kamu..?kalau seandainya kamu tahu tentang Hasan Al-Banna, apakah kamu bisa masuk syurga..?” kuangkat bahuku sebagai jawaban dan beliau melanjutkan bicaraya “dan seandainya..kamu tidak tahu tentang dia, apakah bisa memasukkan kamu ke neraka..?jadi..lebih baik kamu mempelajari tentang Rasulullah dan contoh beliau..?” aku mengangguk tanda setuju, tapi..tetap saja dalam hatiku protes, yg keluar juga dari mulutku “tapi..masa kita diam aja, kalau kita tahu itu enggak benar..?” dan akhirnya beliau bercerita “suatu saat..ada si A yg mau menceritakan tentang temannya kepada si B, dan kemudian si B mengajukan 3 syarat kepada si A untuk dijawab sebelum bercerita, dan si A baru boleh bercerita setelah menjawab 3 syarat yg diajukan oleh si B kemudian si B mulai dengan syarat 1, “apakah yg akan kamu bicarakan ini suatu KEBENARAN” “oh tidak..sesungguhnya saya baru mendengar dan ingin menanyakannya pada anda” jawab si A “oke..syarat 1 sudah gagal, tapi.. kita coba dengan ujian ke 2, apakah yg akan kamu bicarakan tentang teman saya ini adalah suatu KEBAIKAN..?” “tidak.. sebaliknya mengenai sesuatu yg buruk..” jawab si A “anda ingin mengatakan kepada saya sesuatu yg BURUK mengenai dia, tetapi anda tidak yakin kalau itu BENAR.”jawab si B. “oke..kita coba dengan ujian ke 3 “Apakah yg akan anda ingin beritahukan kepada saya tentang teman saya tersebut akan BERGUNA buat saya?” “Tidak, sungguh tidak,” jawab si A “Kalau begitu, Jika apa yg anda ingin beritahukan kepada saya…tidak BENAR tidak juga BAIK, bahkan tidak BERGUNA untuk saya, kenapa ingin menceritakan kepada saya?” aku hanya diam mendengarkan beliau bercerita, sambil senyum2. “pak..benar yg bapak bicarakan padaku waktu itu, bahwa seorang muslim akan selalu sendiri..?” sambil aku tunjukan riwayat Hasan Al-Banna yg mampu menggerakkan 500 juta muslim untuk berjuang tapi setelah wafat, hanya dikuburkan oleh Ayahnya yg sudah tua dan ditemani oleh 4 orang saudara perempuannya. Sambil tersenyum dan mengangguk2, beliau bicara lagi. “oke..cukup sampai disitu saja, ketertarikan kamu tentang Hasan Al-Banna, lebih baik kamu idolakan Rasulullah yg 99,99% akan membuat kamu selamat, atau kalau mau tahu yg lainnya..lebih baik kamu baca tentang Abu Bakar saja..?” “iya..ku anggukan kepalaku keras2..” terimakasih pak..akan aku coba semua yg sudah engkau ceritakan padaku, terimakasih ya..Allah, telah Kau buka hatiku dengan mempertemukan beliau padaku (dalam hati)

No comments:

Post a Comment

kalo kamoe-kamoe tertarik, kasih dong komentar....

Iklan

INFO TAGIHAN TELPHON

INFO TAGIHAN TELPHON
Anda ingin mencari tau berapa tagihan telphon anda, bisa klick gambar diatas..