Friday, October 10

Muhasabah Cinta

Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Reff. :Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku

Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama iniYa ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

apakah aku mengerti cinta?


Tidak semua yang kurasakan harus kusampaikan. Bukan? Sedih, rindu, bangga bercampur menjadi satu. Aduk-aduk. aKu pun tak (kan pernah) tahu harus mengurai dari mana cerita ini.
Ketika untuk pertama kali kau mengenal cinta. Betapa indah merasakan. Betapa sedih kau harus kehilangan. Tapi sedikitpun tidak merasa kecewa karena kesempatan t’lah kau dapatkan dan kau melaluinya suatu waktu. Walau gagal.
Apakah kau mengerti cinta?
Suatu sore di senja yang tak kau rencanakan sebelumnya, wajah itu merasuk, menjelma menjadi dirimu, dan semua tentang kamu. Senyum yang sama, sore yang sama dan peristiwa yang sama dan momentum tercipta…
Hampir-hampir kusangka itu engkau…
Apakah yang diinginkan garis takdir, menjadi mutlak, tak peduli seberapa kuat perasaanmu. Semuanya akan tunduk.
Inilah Januari, di tahun berbeda. Bulan yang sengaja kusimpan secara pribadi dan kujadikan sebagai pelajaran. Tentang bunga yang tak layu dimakan tahun. Tentang janji yang harus dibatalkan dengan kesepakatan. Tentang matahari dan bebunga yang menghadap tegak teriknya…
Oh rindu aku pada waktu…
Apakah engkau mengerti cinta?
Kurasa kau tidak akan pernah tahu. Rayap-rayap sudah menggerogoti habis tiang penyangga kita, sampai tidak ada yang tersisa kecuali hantu yang menakutkan. Yang sesekali datang merasuk, menghadang mimpi dan seringkali berubah menjadi was-was.
Sekali lagi cinta, apakah engkau mengerti?
Aku masih mengharap kedatangan Januari.Aku masih mengharap kehadiran sore hari.Aku masih merindukan sipu-sipu merah-merah.Aku masih mencoba mengerti ketidak-jelasan ini.
Cinta…
Kalau kau mendengar isak ini…maka simaklah permohonanku!!
Kembalilah menjadi matahari, yang hangat di pagi hari dan bersembunyi di malam hari. Kembalilah menjadi bunga-bunga yang tersipu-sipu di pagi hari dan meredup kelelahan di malam hari. Kembalilah menjadi bayi, yang lucu, yang pemarah, yang maunya sendiri, yang innocent, yang cuek, tetapi selalu saja menangis dan kehilangan jika ditinggalkan…
Kembalilah cinta…
Apakah engkau mengerti cinta?Apakah engkau mendengar cinta?Apakah engkau ingat cinta?Siapakah engkau cinta?

Iklan

INFO TAGIHAN TELPHON

INFO TAGIHAN TELPHON
Anda ingin mencari tau berapa tagihan telphon anda, bisa klick gambar diatas..