Monday, April 20

maafkan ana

Bismillah...
Marilah kita ingat sejenak, ketika ana bersitegang dengan antum dalam acara walimahan akh khuseini. Ketika itu ana tidak memakai seragam nasyid. Ketika keluar ucapan “antum ni nggak profesional, ketika ada ganjalan yang menghujam kalbu, ketika tiris dan
hambar senyum terkembang, ketika semuanya dalam kemarahan yang amat sangat, Saudarana maafkan ana.
ingatlah kembali semuanya…..
“Kepada seluruh saudarana dalam nasyid, ketika perasaan lebih benar menguasai diri, ketika memandang antum jauh lebih rendah dari para kuffar, ketika merasa diri paling penting, ketika keluhan menanti tak ku hiraukan, ketika rasa malu antum ana abaikan, ketika interaksi kita hanya sebatas basa-basi dan tidak ada nilai da’wah bahkan lebih egoiss!!! Maafkan ana..
Maafkan atas kesadaran ana yang terlambat. Menyadari hak antum yang tersita dalam keprofesionalitas. Maafkan “kekerasan Hati” , kelemahan jiwa, kurangnya pengetahuan, dan minimnya lapang dada. Maafkan ambisi yang besar dan sikap mau menang sendiri. Maafkan kelalaian dan empati yang “tipis” dan mengutamakan antum untuk mengerti…., Maafkan!!

Sesungguhnya kesadaran ini ane rasakan betapa ukhuwah adalah pilar dakwah yang besar, betapa ukhuwah adalah sebuah keutamaan, betapa baginda Rosulullah Saw menetapkan dalam manhaj dakwah. Sesungguhnya kesadaran ini terasa gersang dihati. Antum adalah sahabat paling mengerti ana ini. Dengan senyum ikhlas antum, bahkan dalam “marah” dan “sikap keras” antum. Itu semua adalah penguat tapak kaki ana dalam berjalan menapaki dakwah ini dakwah nasyid kita….
Hari ini ingatkanlah ana akan pemahaman lama yang baru tersegarkan, sesungguhnya sifat persaudaraan diantara kita adalah selalu meletakkan “kehormatan” dan “izzah”(kemuliaan) seorang muslim sebagai harga diri yang harus dipenuhi hak-haknya oleh sesama. Maafkan ana yang telah menggugurkan kehormatan dan meluruhkan kemuliaan antum. Semoga rasa maaf antum mampu mengganti murka Allah menjadi air yang memadamkan gejolak api neraka, dan pelapang atas sempitnya hati yang merasa bersalah. Semoga rasa maaf antum menjadi penebus, prasyarat untuk tetap menjadi pilihan Allah dalam jalan dakwah. Semoga dengan itu kemuliaan dan keutamaan senantiasa dianugerahkan Allah untuk antum semua.
Sekali lagi maafkan ana dalam interaksi kita yang renggang . Allah Swt mengingatkan kita akan nilai ukhuwah ini dalam firmannya : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat (QS. 49 : 10).

Dan menurut ana, ana lebih lega dengan antum ber 3 tanpa drummer itu. ane ndak mau menyebutkan namanya. antum semua tau. ya... ane hanya ngasih pendapat, biarpun sudah ndak jadi personil lagi.
penilaian ana, dia blm bisa apa2 selama ikut nuansa. af1. jzakallah


Iklan

INFO TAGIHAN TELPHON

INFO TAGIHAN TELPHON
Anda ingin mencari tau berapa tagihan telphon anda, bisa klick gambar diatas..